Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menabung Cerita di Menganti

dokumentasi

Sabtu sore yang mendung, tiga hari menjelang Bulan Ramadhan pada 2024, dengan sisa hujan yang masih turun. Saya dan para pengelola Yayasan Pandjer School, bergegas meninggalkan kantor yayasan di Kelurahan Panjer menuju Desa Karangduwur di Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen.

Awalnya, rencana kami adalah berkemah di area perbukitan Sarang Burung Walet di antara Pantai Menganti dan Air Terjun Sawangan. Namun, cuaca yang tak terduga dengan angin kencang dan putusnya arus listrik di area tersebut, memaksa kami untuk berubah rencana. Meskipun demikian, semangat untuk menikmati kebersamaan tidak surut.

Tiba di Pantai Menganti, kami disambut oleh Pak Miran dan istri di warung miliknya. Ini bukanlah kali pertama saya secara personal berkunjung ke sana, tapi kali ini peserta lebih banyak. Bersama-sama, kami menikmati makanan ringan dan minuman buatan Bu Miran sambil berbagi cerita dan tawa.

dokumentasi2

Meskipun cuaca belum begitu bersahabat dengan gerimis yang masih turun, suara ombak yang tenang mulai mengalihkan perhatian kami. Di sela-sela obrolan, saya bertanya iseng pada Kang Mus tentang apakah hujan deras akan turun lagi. Kang Mus dengan yakinnya memprediksi bahwa cuaca akan mendukung kami malam ini. Keyakinannya menularkan semangat pada kami untuk mempersiapkan banyak hal, seperti tenda, perapian, dan logistik.

Setelah menyiapkan tenda dan perapian untuk memasak ikan, kami duduk mengelilingi nyala api. Hangatnya api memecah angin laut yang semula membuat kami kedinginan. Sambil menikmati aroma ikan yang dipanggang, kami juga menikmati kebersamaan dan obrolan yang menyenangkan.

dokumentasi3

Malam berlangsung dengan penuh kehangatan. Setelah hidangan ikan habis, kami menghabiskan waktu dengan permainan kartu yang memancing beragam pertanyaan dan diskusi menarik. Namun, semakin larut malam, udara mulai terasa dingin. Tetapi, dengan cara-cara sederhana yang telah kami terapkan sejak lama, kami tetap bisa merasakan kenyamanan.

Tidur di sekitar pantai dengan suara ombak yang menemani adalah pengalaman yang tak terlupakan. Saya terbaring di depan tenda, merasakan hembusan angin pantai yang segar. Demikian pula dengan teman-teman yang lain, masing-masing menemukan tempat yang nyaman untuk beristirahat.

Beruntungnya, hujan tak lagi turun, cuaca benar-benar mendukung kami. Meskipun demikian, dinginnya udara malam membuat kami semakin menghargai kehangatan yang kami rasakan bersama. Dalam kebersamaan itu, kami merasakan betapa pentingnya momen-momen seperti ini untuk mengisi jiwa dan menguatkan ikatan persaudaraan.

dokumentasi4

Setelah malam yang penuh dengan cerita dan tawa, kami pun tertidur dengan nyenyak di bawah langit yang dipenuhi bintang. Dan di pagi hari yang cerah, di bawah terik matahari, kami menikmati nuansa pantai, ada yang menyapa air laut atau sekadar menikmati hangat kopi sembari menatap lautan.

dokumentasi5

Berkemah di Pantai Menganti bukan hanya tentang menikmati keindahan alam, tapi juga tentang menguatkan hubungan, menemukan kedamaian, dan merayakan kebersamaan. Saya yakin, tak hanya saya dan pengelola Yayasan Pandjer School, tapi siapapun berhak mengalami pengalaman serupa, akan merasakan kehangatan dan kebahagiaan yang sama. Dan perjalanan bersama pengelola Yayasan Pandjer School sampai tiba di Pantai Menganti, itu adalah anugerah yang tak ternilai harganya. Begitupun, ini menjadi cara personal saya untuk berproses menua di Kebumen.